Saya bernama "AIKO SARIOWAN" saelama 11 hari bersama KUKS dan Oma opa dan tante tante dari Paroki Palangkaraya, Magelang, Jogya, Surabaya, Sidoarjo, Sampit, Bajawa Flores, telah menikmati perjalan rohani yang begitu luar biasa. maka Saya buatkan ringkasan perjalanan berupa schedule harian
Hari 1 || 19 Feb’17 : Jakarta-Dubai
Semua peserta berkumpul di Terminal2D Bandara Soekarno Hatta untuk persiapan menuju Dubai dengan menggunakan maskapai Emirates EK359, perjalanan ini memakan waktu sekitar 8 jam, selama perjalanan disediakan inflight meal.
Hari 2 || 20 Feb’17 : Dubai-Cairo
Setibanya di Dubai pukul 05.30 waktu setempat, semua peserta bersiap-siap untuk penerbangan selanjutnya menuju Cairo menggunakan maskapai Emirates EK927, perjalanan ini memakan waktu 4.5 jam. Setibanya di Cairo, kami disambut oleh tour guide local Pak Kiko dan Pak Wael, setelah selesai melakukan pengurusan ijin masuk, visa dll. Tujuan pertama pada hari pertama di Cairo adalah Gereja Gantung / Hanging Church.Gereja ini merupakan gereja tertua di Mesir, gereja ini dinamakan gereja gantung karena dibangun diatas tanah yang ditunjang oleh tiang penahan. Di dalam gereja ini terdapat 13 tiang yang menggambarkan Yesus serta 12 muridnya dan salah satu tiangnya ada yang berwarna hitam melambangkan pengkhianatan Yudas Iskariot terhadap Yesus. Setelah selesai mengunjungi Gereja Gantung kami melanjutkan perjalanan menuju Sinagoga Ben Ezra yang letaknya tak jauh dari Gereja Gantung dengan berjalan kaki.Sinagoga ini dipercayai merupakan tempat dimana bayi Musa diangkat dari sungai Nil oleh Putri Firaun. Setelah selesai berkunjung, kami menuju hotel Mercure untuk menurunkan koper dan dilanjutkan dengan pergi menuju tempat oleh-oleh minyak narwastu di Golden Eagle Crystal, setelah berbelanja minyak kami diantar menuju salah satu keajaiban dunia Piramida Giza, Mesir, dan menyempatkan untuk foto bersama seluruh rombongan. Perjalanan dilanjutkan menujuGereja Sampah / St. Simon the Tanner.Gereja ini merupakan bukti nyata kutipan pada Injil tentang iman yang hanya sebesar biji sesawipun dapat memindahkan sebuah gunung.Gunung tersebut dapat bergeser sejauh 3km jauhnya.Di dalam gereja ini pula terdapat patung tersembunyi Bunda Maria yang sedang memeluk Yesus kecil di pelukannya.Setelah selesai mengunjungi gereja rombonganpun dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok yang langsung kembali ke hotel dan kelompok yang pergi menyusuri sungai Nil menggunakan kapal pesiar.Di dalam kapal ini kami disuguhkan makan malam beserta tarian khas Mesir.Setelah menikmati perjalanan seharian, kami kembali ke hotel untuk beristirahat dan mengucapkan perpisahan kepada tour guide kami Pak Wael.
Hari 3 || 21 Feb’17 : Cairo-St. Catherine
Acara hari ini diawali dengan berdoa bersama Rosario di lobby hotel, setelah selesai berdoa kami siap-siap untuk check out dari hotel. Sepeninggalan dari hotel, kami melewati sumur Yakub dan menyempatkan untuk berdoa bersama mengelilingi sumur Yakub, dan melewati daerah subur yang di yakin tempat perkemahan Bani Israel yang mendapatkan makanan Roti tak berari dan daging burung Puyuh. sesudah berdoa kami meneruskan perjalanan menuju St. Catherine melewati terusan Suez yang menghubungkan laut Merah dan laut Mediterania. Sesampainya di St. Catherine, kami langsung menuju hotel Morgenland untuk check in dan makan siang. Setelah makan siang rombongan dipisah menjadi 2, kelompok yang akan naik menuju ke gunung Sinai dan kelompok yang menetap di hotel. Kelompok yang akan menaiki gunung Sinai terlebih dahulu menyiapkan barang-barang yang dibutuhkan selama perjalanan. Rombongan naik bis untuk turun di kaki gunung Sinai dan melanjutkan perjalanan dengan unta sebagai alat transportasi menuju puncak gunung Sinai. Gunung Sinai dikenal sebagai tempat penerimaan 2 buah loh batu berisi 10 perintah Allah, namun saat di puncak gunung Sinai tidak terdapat 2 buah loh batu tersebut dikarenakan Musa yang melempar kedua loh batu tersebut, sampai saat ini belum pernah ditemukan keberadaan kedua loh batu tersebut. Setelah selesai berdoa bersama, kamipun menuruni gunung Sinai dengan berjalan kaki dan kembali ke hotel dilanjutkan dengan makan malam.
Hari 4 || 22 Feb’17 : St.Catherine-Bethlehem
Pagi hari di hotel sebelum check out, kami menyempatkan diri belanja oleh-oleh di sebuah komplek pertokoan yang berada di dalam hotel tersebut. Banyak sekali beraneka ragam oleh-oleh tersedia, mulai patung, Rosario, kertas Papyrus serta beraneka baju khas Mesir. Acara dilanjutkan dengan makan pagi dan kembali menuju bis untuk melanjutkan perjalanan ke perbatasan Israel. Ditengah perjalanan menuju Israel kami menyempatkan berjunjung ke sebuah patung yang menyerupai anak lembu di dekat kaki gunung Sinai.Patung ini merupakan patung alami yang terbentuk oleh buatan alam.Disini kamipun melakukan foto bersama rombongan. Setelah selesai berfoto kami melanjutkan perjalanan menuju perbatasan Israel, setelah melewati perbatasan kami disambut oleh tour guide baru bernama Pak Moses dan melanjutkan perjalanan menuju kota Betlehem, ditengah perjalanan kami melewati istri Lot yang berubah menjadi tiang garam, namun dikarenakan sudah malam kami tidak dapat melihat dengan jelas tiang garam tersebut. Sesampainya di hotel Paradise di Betlehem kami langsung dibagikan kunci kamar dan makan malam.
Hari 5 || 23 Feb’17 : Betlehem
Pagi hari setelah sarapan, kami mengunjungi gereja Kelahiran Kristus / Nativity Church.Di dalam gereja ini terdapat palungan tempat Yesus dilahirkan, kami sangat beruntung karena dapat kesempatan untuk mencium bekas palungan tempat bayi Yesus berada.Sesudah mengunjungi gereja ini kami melanjutkan perjalanan menuju gereja Padang Gembala.Gereja ini merupakan bekas gua untuk tempat persembunyian dan tempat tinggal para gembala. Setelah ini kami melanjutkan pergi ke Makam Daud, lalu dilanjutkan pergi menuju Gereja St. Anna, gereja ini sudah diambil alih oleh Perancis sejak tahun 1878 sehingga tidak heran jika didepan gereja ini terdapat bendera Perancis. Tidak jauh dari gereja St. Anna ini terdapat kolam Bethesda ,kolamini merupakan tempat Yesus menyembuhkan orang dari penyakit kusta. Setelah mengunjungi kolam Bethesda kami mengunjungi Ruang Perjamuan Terakhir Yesus bersama murid-muridnya, lalu dilanjutkan mengunjungi gereja Ayam Berkokok, gereja ini diyakini merupakan tempat tinggal Kayafas dan juga di dalam gereja ini terdapat ruang bawah tanah tempat untuk mengurung Yesus sebelum disalibkan. Di tempat ini pula diyakini tempat dimana Petrus menyangkal Yesus ketiga kalinya dan bersamaan dengan berkokoknya ayam saat itu. Di dekat gereja ini juga terdapat sebuah jalan yang diyakini pernah dilalui Yesus saat dibawa serdadu dr taman Getsemani menuju rumah Kayafas. Setelah mengunjungi gereja ini kami menuju ke Garden Tomb atau Makam Yesus dan dilanjutkan menuju Via Dolorosa yang merupakan tempat jalan salib menuju bukit Golgota.Di Via Dolorosa ini kini menjadi pasar yang menjual beraneka ragam souvenir dll. Setelah selesai menyusuri Via Dolorosa kami langsung menuju Gereja Makam Kudus/ Church of the Holy Sepulchre, saat kami mengunjungi tempat ini, gereja ini masih dalam tahap renovasi. Banyak sekali pengunjung yang mengunjungi tempat ini saat kami datang.Di tempat ini juga terdapat sebuah batu besar yang diyakini sebagai tempat Yesus dibaringkan saat meninggal, batu tersebut memiliki harum yang sangat wangi karena banyaknya orang yang melumuri batu tersebut dengan minyak Narwastu.Setelah itu kami menuju tempat ditancapkannya kayu salib Yesus dan diberikan kesempatan untuk mencium tempat tersebut.Setelah selesai berkunjung kami kembali menuju hotel untuk beristirahat.
Hari 6 || 24 Feb’17 : Bethlehem-Yerikho
Pagi ini setelah sarapan kami pergi diajak untuk memandang Kubah Emas dari kejauhan untuk foto grup, setelah itu kami pergi mengunjungi Gereja Kenaikan Tuhan Yesus yang berada tepat diatas bukit Zaitun, gereja ini diyakini sebagai tempat dimana Yesus diangkat ke surga. Setelah itu kami melanjutkan pergi menuju Gereja Bapa Kami, di dalam gereja ini terdapat banyak sekali doa Bapa Kami dari berbagai macam bahasa di dunia, bahkan bahasa daerah dari Indonesiapun ada di dalamnya, salah satu yang kami temui adalah bahasa Indonesia, bahasa Sunda, bahasa Jawa, bahasa Palembang, bahasa Tana Toraja, bahasa Papua, bahasa Biak, bahasa Karo, bahasa Batak dalam aksara Batak Kuno, setelah selesai mengunjungi Gereja Bapa Kami, kamipun melanjutkan perjalanan menuju Qumran. Qumran merupakan tempat ditemukannya gulungan kitab suci kuno, disana kami ditunjukan sebuah film pendek tentang bagaimana orang-orang jaman dulu hidup berpindah-pindah dan berkomunikasi satu sama lain. Setelah selesai mengunjungi Qumran kamipun pergi menuju Laut Mati, laut yang memiliki kadar garam tertinggi di dunia sehingga mampu membuat manusia mengapung diatasnya. Seperti namanya, di dalam Laut Mati tidak ada makhluk hidup yang bisa hidup di dalamnya karena tingginya kadar garam. Setelah puas mengapung di Laut Mati kami langsung menuju Bukit Pencobaan.Setelah itu kami melanjutkan perjalan menuju Tembok Ratapan, untuk menuju Tembok Ratapan kami harus diperiksa terlebih dahulu sebelum dapat memasuki Tembok Ratapan, setelah sampai di Tembok Ratapan, kamipun berdoa disana. Tembok Ratapan dibagi menjadi 2 tempat, tempat berdoa untuk laki-laki dan untuk perempuan, tempat untuk laki-laki diwajibkan untuk memakai topi sedangkan tempat untuk perempuan tidak diperbolehkan menggunakan topi, dan setelah berdoa kami dilarang untuk memunggungi tembok tersebut dan harus berjalan mundur setidaknya 3 langkah dari tempat kita berdoa. Seusai berdoa kami langsung pergi menuju Gereja Segala Bangsa, kami sangat beruntung karena diperbolehkan mengadakan misa disana, padahal biasanya sangat sulit untuk mengadakan misa disana. Di depan gereja tersebut terdapat Taman Getsemani yang berisi banyak sekala pohon zaitun. Disana terdapat pohon zaitun tertua yang berumur ratusan tahun.Setelah selesai mengadakan misa, kami kembali ke hotel untuk beristirahat.
Hari 7 || 25 Feb’17 : Betlehem -Kana- Tiberias
Pagi setelah sarapan kami bersiap-siap untuk check out dan menuju Gereja Stella Maris. Sesudah berdoa dalam gereja kami pergi menuju gereja Kana.Di gereja ini kami mengadakan misa dan juga pembaruan janji pernikahan beberapa peserta yang datang bersama pasangannya. Setelah selesai misa kami mampir untuk membeli wedding wine Kana yang terletak tepat di depan gereja tersebut. setelah itu kami pergi mengunjungi gunung Tabor, tempat Yesus dimuliakan. Lalu kami pergi menuju gereja Kabar Gembira di Nazaret, gereja ini merupakan tempat dimana Bunda Maria diberikan kabar gembira bahwa Ia akan mengandung Yesus. Di gereja ini terdapat banyak sekali gambar Bunda Maria dari segala penjuru dunia dan memakai pakaian adat tiap Negara, termasuk kebaya dari Indonesia.Sesudah berdoa kamipun pergi menuju Club Hotel Tiberias untuk check in dan beristirahat
Hari 8 || 26 Feb’17 : Tiberias
Pagi ini setelah sarapan kami pergi menyusuri danau Galilea menggunakan kapal sembari menari dan menyanyi bersama kru kapal. Sesudah turun dari kapal kami melanjutkan perjalanan menuju Gereja Bukit Sabda Bahagia untuk merayakan misa mingguan, gereja ini dulunya merupakan tempat Yesus menyampaikan kedelapan sabda bahagia-Nya.Setelah selesai mengadakan misa dan berkliling sekitaran gereja kami melanjutkan pergi menuju Church of the Primacy of Saint Peter.Gereja ini diyakini tempat Tuhan Yesus menampakkan diri di hadapan 7 muridNya yang sepanjang malam tidak berhasil menangkap ikan, tapi setelah Yesus memerintah untuk menjaring ikan disisi sebaliknya, mereka mendapatkan ikan yang sangat banyak. Setelah mengunjungi gereja ini kamipun makan siang bersama dengan menu ikan Petrus.Setelah selesai makan kami pergi mengunjungi Gereja Penggandaan Roti dan Ikan, gereja ini dulunya merupakan tempat Yesus mengadakan keajaiban menggandakan 5 buah roti dan 2 ekor ikan.Setelah selesai berdoa kami melanjutkan pergi menuju sungai Yordan untuk memperbarui janji baptis kami dan diperciki air sungai Yordan oleh romo, tempat ini bernama Yardenit. Setelah selesai memperbarui janji baptis, kami berpisah dengan tour guide kami Pak Moses dan kembali ke hotel untuk beristirahat.
Hari 9 || 27 Feb’17 :Tiberias-Amman
Hari ini merupakan hari terakhir kami berada di tanah Israel.Setelah check out dari hotel kami langsung menuju gunung Nebo, untuk mencapi gunung ini kami harus menggunakan mini bus dan dilanjutkan dengan berjalan kaki tidak seberapa jauh.Di dalam gunung Nebo ini terdapat banyak mozaik peninggalan jaman dulu yang masih dipelihara dengan baik sampai sekarang. Setelah selesai dari gunung Nebo kami melewati perbatasan Israel dan setelah selesai mengurus imigrasi kami disambut oleh tour guide local bernama pak Khalid. Kamipun melanjutkan perjalanan menuju hotel Harir Palace Amman untuk beristirahat.
Hari 10 || 28 Feb’17 : Amman-Dubai
Pagi sebelum sarapan kami melakukan misa terakhir untuk memperingati Rabu Abu awal di dalam hotel.Setelah misa selesai kami menikmati sarapan dan check out dari hotel. Acara hari ini diawali pergi ke Jordan Archeological Museum untuk melihat peninggalan sejarah kota Amman, mulai dari alat kebutuhan sehari-hari seperti berbahan gelas, logam, batu serta baju-baju perang salib dulu. Lokasinya yang berada di dataran tinggi dapat menunjukan keseluruhan kota Amman pada saat itu. Setelah puas melihat pemandangan kota Amman dari ketinggian kami pergi menuju bandara Queen Alia untuk menuju Dubai dengan menggunakan Emirates EK904, sesampainya di bandara Dubai pukul 21:45 waktu setempat.
Hari 11 || 1 Mar’17 : Dubai-Jakarta
Pukul 4:35 waktu setempat kami berangkat dari Dubai menuju Jakarta menggunakan Emirates EK356 dan sampai di Jakarta pada pukul 15:45 WIB. Setelah sampai di Jakarta, kamipun kembali ke kotaasal kami masing-masing dan berakhirlah perjalanan Holyland 2017 ini.